[20/100] Mengakui Kesalahan

Salah satu proses dari pendewasaan adalah berani mengakui kesalahan, dan ketika sudah bisa mengakui kesalahan yang kita perbuat langkah selanjutnya adalah dengan cara segera memperbaiki kesalahan tersebut. Tidak langsung menghilangkan dan tiba - tiba langsung menjadi benar, tapi semuanya melalui proses, dan kamu cuman perlu menghargai setiap proses menjadi lebih baiknya.


Menurut gua banyak orang yang tidak cukup dewasa untuk mengakui jika dirinya telah melakukan atau berbuat kesalahan. Kebanyakan yang tidak mengakui karena merasa jika mengakui telah melakukan kesalahan mereka akan merasa terancam. Padahal mungkin tahu jika yang dilakukan salah, berani melakukan kesalahan tapi terlalu pengecut untuk mengakui kesalahan. Selagi kesalahan yang tidak melanggar hukum, menurut gua gapapa kok untuk mengakui kesalahan yang sudah kita buat.


Photo by Santa Barbara on Unsplash

Misalnya, salah mengambil keputusan yang seharusnya melakukan A tapi malah melakukan B. Akui saja kesalahan yang telah salah mengambil keputusan, toh masih bisa diperbaiki juga selagi masih muda. Gaada yang salah dengan mengambil keputusan yang salah, yang salah adalah tidak mau atau tidak berani mengakui kesalahan yang dibuat oleh diri sendiri. Lagian kenapa mesti takut sih?


Biasanya ya, dari beberapa temen gua yang curhat soal temen nya, orang yang tidak berani mengakui kesalahan ini cenderung menjadi orang yang anti kritik. Ketika ada orang lain memberi nya kritik dan saran supaya bisa menjadi lebih baik lagi, tapi malah baper dan sakit hati. Beda cerita kalo cara penyampaian pemberian kritik dan saran nya salah ya, tapi kalo misalnya memang bener dan baper yah menurut gua udah gabisa diselametin.


Karena temen yang beneran temen pasti akan peduli dengan keputusan salah yang diambil oleh temen nya, misalnya temen gua melakukan kesalahan, gua cukup berani untuk bilang secara langsung kalo dia salah, selagi dia tipe orang yang bisa menerima masukan, dan cukup mampu untuk mendengarkan kritik orang lain. Kalo misalnya temen gua tipe yang akan sakit hati kalo di kritik, gua lebih baik diam sih, karena yah buat apa juga? Malah memperburuk hubungan pertemanan yang sudah terjadi juga.


Proses mengakui kesalahan juga biasanya memang diawali oleh denial, tapi jika denial terus menerus nantinya akan jadi seperti tulisan gua yang sebelun nya tentang tidak akan kemana - mana. Jalan di tempat bisa disebabkan juga karena anti kritik. Setelah denial biasanya akan menuju ke arah acceptance (sudah bisa menerima kalo berbuat salah). Memang tidak mudah untuk menerima kesalahan yang sudah kita buat, tapi setelah bisa menerima nantinya akan ada di fase mengakui kesalahan. Di fase ini biasanya akan mulai mencoba untuk ber proses menjadi lebih baik lagi, dan ketika sudah tidak salah di kesalahan yang sama, akan ada di fase new habit / new character / new title kalo di game. 

Bunder Ontheway

Tidak ada komentar:

Posting Komentar