Lelah

Tiga juni dua ribu dua puluh satu.

Hari ini baru kelar di jam 00:19 di tanggal empat, setelah meeting kerjaan dan memperbaiki beberapa hal - hal detail. Menyenangkan walau memang melelahkan, tapi lelahnya terbayar sih menurut saya. Meeting bersama mentor yang membimbing dari jam 19.00 sampai jam 20.30 kemudian dilanjut meeting dengan tim jam 21.00 sampai jam 23.30 kalo ga salah. Lalu membahas hal yang lupa dibahas di group dan akhirnya baru sempat untuk menulis diary hari ini.

Photo by Milada Vigerova on Unsplash 


Tadi seharian ini pagi benerin kerjaan dan baca - baca soal cryptocurrency, karena selain penasaran juga hal yang sedang saya kerjakan bersama tim saya. Terlihat keren jika diceritakan seperti ini, cuman aslinya pusing dan jangan ditanya. Sampai sekarang aja masih pusing dan abu - abu, belum paham sepenuhnya.

 

Tadi sempaat mengantar adik yang kelas 4 sd mengaji, kemudian selama di jalan saya memikirkan banyak hal. Salah satunya yang masih saya ingat adalah saya bersyukur dilahirkan di keluarga yang diajarkan untuk tidak membenci orang lain. Hal yang diajarkan oleh ibu saya, beliau pernah berkata "sejelek - jeleknya keluarga itu tetap keluarga, jadi jangan dibenci." Selain hal tersebut saya juga merasa jika membenci orang lain juga tidak baik untuk diri saya sendiri. 

 

Biasanya hal yang dibenci adalah sikap atau sifat orang lain kepada kita. Saya tidak ingin membenci hal tersebut, karena biasanya sifat orang yang saya benci itu bisa menjadi sikap saya nantinya. Saya pernah mengalami hal tersebut ketika smp dan itu menurut saya tidak mengenakkan. Makanya semakin kesini saya tidak ingin membenci orang lain, tidak ingin terlalu membicarakan keburukan orang lain, karena akan menular dan kembali ke diri saya sendiri nantinya, setidaknya itu hal yang saya percaya.


Agak aneh ya ini, nulis diary tapi tiba - tiba ke pimikiran hahaha. Bodo amat lah ya. Tadi juga di sela meeting saya membeli kopi susu untuk satu keluarga. Hal yang berharga menurut saya adalah ketika bisa membuat adik - adik saya dan orang tua khususnya ibu saya tersenyum. Entahlah, tapi hal tersebut sangat menyentuh bagi saya. Saya ingin keluarga saya bahagia, saya juga tidak ingin keluarga saya sedih tapi entah mengapa saya menulis ini dengan meneteskan air mata....


Hahahaha, mungkin lebay cuman yah itu kenyataan nya. Senyuman yang paling berharga adalah senyuman adik - adik saya dan orang tua saya. Saya berharap bisa melihat mereka selalu tersenyum.


SUDAH SAYA GAKUAT NULIS INI KARENA SEDIH WOYYYY :(((

Bunder Ontheway

Tidak ada komentar:

Posting Komentar